Kamis, 06 Juni 2013

Cara Menyusun RPP Bahasa Indonesia SMA/MA Berkarakter

Pada era modern sekarang ini, seorang guru dituntut untuk menuliskan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berkarakter berbasis komputer. RPP termasuk rencana pengembangan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran agar mencapai satu titik kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi seperti yang dijabarkan dalam Silabus. Lingkup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran paling luas yang mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri dari atas 1 (satu) indikator sehingga beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau bahkan lebih.

Berikut contoh RPP berkarakter yang dapat saya sampaikan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah             : SMA Negeri 1 Padang Cermin (Sesuaikan dengan sekolah anda)
Mata Pelajaran            : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            : X /1
Alokasi                        : 4 x 45 menit
Standar Kompetensi   : Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara                                              langsung /tidak langsung
Kompetensi Dasar       :
Mendengarkan
1.2       Mengidentifikasi unsur  sastra (intrinsik dan ekstrinsik) suatu cerita yang disampaikan secara langsung atau melalui rekam­an  
Indikator Pencapaian Kompetensi:
1.      Menyampaikan unsur-unsur  ekstrinsik (nilai moral, kebudayaan, agama, dan lain-lain.).
2.      Menanggapi (setuju atau tidak setuju) unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang disampaikan teman.
3.      Menyampaikan  unsur-unsur intrinsik  (tema, penokohan, konflik,  amanat, dan lain-lain.).
4.      Menanggapi (setuju atau tidak setuju) unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang disampaikan teman.

I.       Tujuan Pembelajaran         :
Siswa dapat:
·         Menyampaikan  unsur-unsur intrinsik  (tema, penokohan, konflik,  amanat, dan lain-lain.) yang terkandung di dalam cerita yang disajikan disertai contoh kutipannya.
·         Menyampaikan unsur-unsur  ekstrinsik (nilai moral, kebudayaan, agama, dan lain-lain.) yang terkandung di dalam cerita yang disajikan disertai contoh kutipannya.
·         Menanggapi (setuju atau tidak setuju) unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang disampaikan teman dengan menggunakan bahasa yang santun dan efektif.

II.    Materi Pembelajaran         :

  1. Materi Fakta








 

 (Foto: Sesuaikan dengan kegiatan pembelajaran)
2.  Materi Konsep
Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
a.   Unsur-unsur Sastra
Karya sastra mempunyai unsur pembangun, yaitu:
1.      Unsur ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur pembentuk karya sastra di luar karya sastra, meliputi: latar belakang kehidupan penulis, keyakinan dan pandangan hidup penulis, adat istiadat yang berlaku pada saat itu, situasi politik (persoalan sejarah), ekonomi, dsb. Unsur-unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra.
2.      Unsur intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur yang terkandung di dalam karya sastra itu sendiri, meliputi:
a.       Tema
Pokok persoalan dalam cerita. Setiap cerita mempunyai satu tema walau cerita itu sangat panjang.
b.    Amanat
yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang. Pesan dalam karya sastra bisa berupa kritik, harapan, usul, dan sebagainya.
c.       Karakter/ perwatakan (penokohan)
Tokoh dalam  cerita. Karakter dapat berupa manusia, tumbuhan maupun benda. Karekter dapat dibagi menjadi:
1)      Karakter utama: tokoh yang membawakan tema dan memegang banyak peranan dalam cerita
2)      Karakter pembantu: tokoh yang mendampingi karakter utama
3)      Protagonis : karakter/tokoh yang mengangkat tema
4)      Antagonis : karakter/tokoh yang memberi konflik pada tema dan biasanya berlawanan dengan karakter protagonis. (Ingat, tokoh antagonis belum tentu jahat)
5)      Karakter statis (Flat/static character) : karakter yang tidak mengalami perubahan kepribadian atau cara pandang dari awal sampai akhir cerita.
6)      Karakter dinamis (Round/ dynamic character): karakter yang mengalami perubahan kepribadian dan cara pandang. Karakter ini biasanya dibuat semirip mungkin dengan manusia sesungguhnya, terdiri atas sifat dan kepribadian yang kompleks.
Catatan: karakter pembantu biasanya adalah karakter statis karena tidak digambarkan secara detail oleh penulis sehingga perubahan kepribadian dan cara pandangnya tidak pernah terlihat secara jelas.
Karakterisasi
Cara penulis menggambarkan karakter. Ada banyak cara untuk menggali penggambaran karakter, secara garis besar karakterisasi ditinjau melalui dua cara yaitu secara naratif  dan dramatik. Teknik naratif  berarti karakterisasi dari tokoh dituliskan langsung oleh penulis atau narator. Teknik dramatik dipakai ketika karakterisasi tokoh terlihat dari antara lain: penampilan fisik karakter, cara berpakaian, kata-kata yang diucapkannya, dialognya dengan karakter lain, pendapat karakter lain, dsb.
d.      Tokoh
Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa dalam cerita. Berdasarkan kemunculannya dalam cerita dibagi menjadi 2, yaitu tokoh utama (tokoh sentral atau atasan) dan tokoh figuran (tokoh bawahan)
e.       Setting/ latar
Keterangan tempat, waktu dan suasana cerita
f.       Plot/ alur
Jalan cerita dari awal sampai selesai. Alur adalah rangkaian cerita yang disusun secara runtut. Alur cerita biasanya dibangun oleh perkenalan, pertikaian, klimaks, peleraian, dan akhir cerita. Alur cerita bisa maju maupun mundur. Maju artinya cerita dimulai dari cerita waktu dulu ke cerita waktu sekarang. Sedangkan alur mundur adalah kebalikannya.
a.   Eksposisi : penjelasan awal mengenai karakter dan latar (bagian cerita yang mulai memunculkan konflik/ permasalahan)
b.      Klimaks : puncak konflik/ ketegangan
c.       Falling action: penyelesaian
g.          Sudut pandang
Sudut pandang yang dipilih penulis untuk menyampaikan ceritanya.
1)      Orang pertama: penulis berlaku sebagai karakter utama cerita, ini ditandai dengan penggunaan kata “aku”. Penggunaan teknik ini menyebabkan pembaca tidak mengetahui segala hal yang tidak diungkapkan oleh sang narator. Keuntungan dari teknik ini adalah pembaca merasa menjadi bagian dari cerita.
2)      Orang kedua: teknik yang banyak menggunakan kata ‘kamu’ atau ‘Anda.’ Teknik ini jarang dipakai karena memaksa pembaca untuk mampu berperan serta dalam cerita.
3)      Orang ketiga: cerita dikisahkan menggunakan kata ganti orang ketiga, seperti: mereka dan dia.
h.  Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah cara pengarang dalam memaparkan ceritanya, melalui pilihan kata dan majas-majas.
2.  Cara Mengidentifikasi Unsur Instrinsik
1.      Tema dapat diidentifikasi dengan cara menulis hal-hal yang dibicarakan dalam cerita, baik secara tersirat maupun tersurat. Hal yang paling banyak dibicarakan itulah yang biasanya yang menjadi pokok bahasan atau tema cerita.
2.      Amanat dapat ditangkap dari sebab akibat perbuatan para tokohnya. Jika tokoh adalah orang yang jujur dan dalam cerita tersebut ia menjadi orang yang berhasil dalam hidupnya, berarti cerita tersebut mengundung pesan tentang kejujuran.
3.      Alur dapat diidentifikasi dengan menulis kapan cerita itu dimulai dan diakhiri. Jika cerita diawali dari waktu lalu menuju waktu sekarang, berarti cerita tersebut beralur maju, demikian sebaliknya jika beralur mundur.
4.      Untuk menentukan tokoh utama adalah dengan menghitung berapa banyak tokoh tersebut tampil dan seberapa banyak dibicarakan. Tokoh yang paling banyak tampil dan dibicarakan adalah tokoh utama dalam cerita.
5.      Latar sangat mudah diidentifikasi, yaitu dengan memperhatikan kapan dan di mana cerita itu berlangsung.
6.      Sudut pandang berkaitan dengan gaya penceritaan penulis. Jika pengarang menggunakan kata aku untuk mewakili dirinya, berarti penulis ikut terlibat dalam cerita yang ditulisnya.

II.    Metode Pembelajaran :
§         Penugasan
§         Tanya Jawab
§         Unjuk kerja
§         Demonstrasi

III.             Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran :
No.
Kegiatan Belajar
Nilai Budaya Dan Karakter Bangsa
1.
Kegiatan Awal   :
-   Guru menjelaskan Tujuan Pembelajaran hari ini.
Bersahabat/ komunikatif
2.
Kegiatan Inti      :
  •   Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
  1. Mendengarkan cerita daerah tertentu (Misalnya: Si Kabayan, Roro Jonggrang, Malin Kundang)
  2.  Mengidentifikasi unsur intrinsik dan ekstrinsik
  3.  Menyampaikan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik.
  • Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
  1. ceritakan yang disampaikan secara langsung atau melalui rekam­an 
  2. Diskusi dan tanya jawab
  • Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
  1. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui 
  2. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.
Tanggung jawab
3.
Kegiatan Akhir   :
-         Refleksi
-         Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
Bersahabat/ komunikatif

IV.             Sumber belajar/alat/bahan :
LKS : Buku Ajar Acuan Pengayaan Bahasa Indonesia untuk SMA/MA kelas X semester 1.

V.                Penilaian :
Jenis Tagihan:
§   Tugas individu

Bentuk Instrumen:
§   Uraian bebas
§   Jawaban singkat

                                                                                                Hanura, ..........................
               Mengetahui,
            Kepala Sekolah                                                         Guru Pelajaran



Dra. Enie Augus Junaety, M.M.                              Isnandi, S.Pd. 
            NIP.19620818 198803 2 011                                     NIP.


Ingin download RPP dan Silabus Berkarakter Kunjungi SARJANAKU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar