Pada era modern sekarang ini, seorang guru dituntut untuk menuliskan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berkarakter berbasis komputer. RPP termasuk rencana
pengembangan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran agar mencapai
satu titik kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi seperti
yang dijabarkan dalam Silabus. Lingkup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
paling luas yang mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri dari
atas 1 (satu) indikator sehingga beberapa indikator untuk 1 (satu) kali
pertemuan atau bahkan lebih.
Berikut contoh RPP berkarakter yang dapat saya sampaikan.
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMA Negeri
1 Padang Cermin (Sesuaikan dengan sekolah anda)
Mata Pelajaran : Bahasa
Indonesia
Kelas/Semester : X /1
Alokasi : 4 x
45 menit
Standar
Kompetensi : Memahami siaran atau
cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung
Kompetensi Dasar :
Mendengarkan
1.2 Mengidentifikasi unsur sastra (intrinsik dan ekstrinsik) suatu
cerita yang disampaikan secara langsung atau melalui
rekaman
Indikator Pencapaian Kompetensi:
1.
Menyampaikan unsur-unsur
ekstrinsik (nilai moral, kebudayaan, agama, dan lain-lain.).
2.
Menanggapi (setuju atau tidak setuju) unsur-unsur
intrinsik dan ekstrinsik yang disampaikan teman.
3.
Menyampaikan
unsur-unsur intrinsik (tema,
penokohan, konflik, amanat, dan
lain-lain.).
4.
Menanggapi (setuju atau tidak setuju) unsur-unsur
intrinsik dan ekstrinsik yang disampaikan teman.
I.
Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat:
·
Menyampaikan unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan, konflik, amanat, dan lain-lain.) yang terkandung di
dalam cerita yang disajikan disertai contoh kutipannya.
·
Menyampaikan
unsur-unsur ekstrinsik (nilai moral, kebudayaan,
agama, dan lain-lain.) yang terkandung di dalam cerita yang disajikan disertai
contoh kutipannya.
·
Menanggapi
(setuju atau tidak setuju) unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang
disampaikan teman dengan menggunakan bahasa yang santun dan efektif.
II.
Materi Pembelajaran :
- Materi Fakta
(Foto: Sesuaikan dengan kegiatan pembelajaran)
2. Materi Konsep
Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata
serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung
instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti
“instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”.
Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada
“kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan
tertentu.
a. Unsur-unsur Sastra
Karya sastra mempunyai unsur pembangun, yaitu:
1. Unsur ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur pembentuk karya sastra di luar
karya sastra, meliputi: latar belakang kehidupan penulis, keyakinan dan
pandangan hidup penulis, adat istiadat yang berlaku pada saat itu, situasi
politik (persoalan sejarah), ekonomi, dsb. Unsur-unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar
karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem
organisme karya sastra.
Unsur intrinsik adalah unsur yang terkandung
di dalam karya sastra itu sendiri, meliputi:
a. Tema
Pokok persoalan dalam cerita. Setiap cerita mempunyai satu tema walau cerita itu sangat
panjang.
b.
Amanat
yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh
pengarang. Pesan dalam karya sastra bisa berupa kritik, harapan, usul, dan
sebagainya.
c.
Karakter/ perwatakan (penokohan)
Tokoh dalam cerita. Karakter dapat berupa manusia,
tumbuhan maupun benda. Karekter dapat dibagi menjadi:
1)
Karakter utama: tokoh yang membawakan tema
dan memegang banyak peranan dalam cerita
2)
Karakter pembantu: tokoh yang mendampingi
karakter utama
3)
Protagonis : karakter/tokoh yang mengangkat
tema
4)
Antagonis : karakter/tokoh yang memberi
konflik pada tema dan biasanya berlawanan dengan karakter protagonis. (Ingat,
tokoh antagonis belum tentu jahat)
5)
Karakter statis (Flat/static character)
: karakter yang tidak mengalami perubahan kepribadian atau cara pandang
dari awal sampai akhir cerita.
6)
Karakter dinamis (Round/ dynamic
character): karakter yang mengalami perubahan kepribadian dan cara
pandang. Karakter ini biasanya dibuat semirip mungkin dengan manusia
sesungguhnya, terdiri atas sifat dan kepribadian yang kompleks.
Catatan: karakter pembantu biasanya adalah karakter
statis karena tidak digambarkan secara detail oleh penulis sehingga perubahan
kepribadian dan cara pandangnya tidak pernah terlihat secara jelas.
Karakterisasi
Cara penulis menggambarkan karakter. Ada banyak cara untuk
menggali penggambaran karakter, secara garis besar karakterisasi ditinjau
melalui dua cara yaitu secara naratif dan dramatik. Teknik
naratif berarti karakterisasi dari tokoh dituliskan langsung oleh penulis
atau narator. Teknik dramatik dipakai ketika karakterisasi tokoh terlihat dari
antara lain: penampilan fisik karakter, cara berpakaian, kata-kata yang
diucapkannya, dialognya dengan karakter lain, pendapat karakter lain, dsb.
d.
Tokoh
Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa dalam
cerita. Berdasarkan kemunculannya dalam cerita dibagi menjadi 2, yaitu tokoh
utama (tokoh sentral atau atasan) dan tokoh figuran (tokoh bawahan)
e.
Setting/ latar
Keterangan tempat, waktu dan suasana cerita
f.
Plot/ alur
Jalan cerita dari awal sampai selesai. Alur adalah rangkaian cerita yang disusun secara
runtut. Alur cerita biasanya dibangun oleh perkenalan, pertikaian, klimaks,
peleraian, dan akhir cerita. Alur cerita bisa maju maupun mundur. Maju artinya
cerita dimulai dari cerita waktu dulu ke cerita waktu sekarang. Sedangkan alur
mundur adalah kebalikannya.
a. Eksposisi : penjelasan awal mengenai
karakter dan latar (bagian cerita yang mulai memunculkan konflik/ permasalahan)
b.
Klimaks : puncak konflik/ ketegangan
c.
Falling action:
penyelesaian
g.
Sudut pandang
Sudut pandang yang dipilih penulis untuk menyampaikan
ceritanya.
1)
Orang pertama: penulis berlaku sebagai
karakter utama cerita, ini ditandai dengan penggunaan kata “aku”. Penggunaan
teknik ini menyebabkan pembaca tidak mengetahui segala hal yang tidak
diungkapkan oleh sang narator. Keuntungan dari teknik ini adalah pembaca merasa
menjadi bagian dari cerita.
2)
Orang kedua: teknik yang banyak menggunakan
kata ‘kamu’ atau ‘Anda.’ Teknik ini jarang dipakai karena memaksa pembaca untuk
mampu berperan serta dalam cerita.
3)
Orang ketiga: cerita dikisahkan menggunakan
kata ganti orang ketiga, seperti: mereka dan dia.
h. Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah cara pengarang dalam
memaparkan ceritanya, melalui pilihan kata dan majas-majas.
2. Cara
Mengidentifikasi Unsur Instrinsik
1.
Tema dapat diidentifikasi dengan cara
menulis hal-hal yang dibicarakan dalam cerita, baik secara tersirat maupun
tersurat. Hal yang paling banyak dibicarakan itulah yang biasanya yang menjadi pokok bahasan atau
tema cerita.
2.
Amanat dapat ditangkap dari sebab akibat
perbuatan para tokohnya. Jika tokoh adalah orang yang jujur dan
dalam cerita tersebut ia menjadi orang yang berhasil dalam hidupnya, berarti
cerita tersebut mengundung pesan tentang kejujuran.
3.
Alur dapat diidentifikasi dengan menulis
kapan cerita itu dimulai dan diakhiri. Jika cerita diawali dari waktu lalu menuju waktu sekarang, berarti cerita
tersebut beralur maju, demikian sebaliknya jika beralur mundur.
4.
Untuk menentukan tokoh utama adalah dengan
menghitung berapa banyak tokoh tersebut tampil dan seberapa banyak dibicarakan.
Tokoh yang paling banyak tampil dan dibicarakan adalah tokoh utama
dalam cerita.
5.
Latar sangat mudah diidentifikasi, yaitu
dengan memperhatikan kapan dan di mana cerita itu berlangsung.
6.
Sudut pandang berkaitan dengan gaya
penceritaan penulis. Jika pengarang
menggunakan kata aku untuk mewakili dirinya, berarti penulis ikut
terlibat dalam cerita yang ditulisnya.
II.
Metode Pembelajaran :
§
Penugasan
§
Tanya
Jawab
§
Unjuk
kerja
§
Demonstrasi
III.
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran :
No.
|
Kegiatan Belajar
|
Nilai Budaya Dan Karakter
Bangsa
|
1.
|
Kegiatan Awal :
-
Guru menjelaskan Tujuan
Pembelajaran hari ini.
|
Bersahabat/ komunikatif
|
2.
|
Kegiatan Inti :
Dalam kegiatan eksplorasi :
Dalam kegiatan elaborasi,
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
|
Tanggung jawab
|
3.
|
Kegiatan Akhir :
-
Refleksi
-
Guru menyimpulkan pembelajaran
hari ini.
|
Bersahabat/ komunikatif
|
IV.
Sumber belajar/alat/bahan :
LKS : Buku Ajar Acuan Pengayaan Bahasa Indonesia untuk SMA/MA kelas X
semester 1.
V.
Penilaian :
Jenis Tagihan:
§
Tugas individu
Bentuk Instrumen:
§
Uraian bebas
§
Jawaban singkat
Hanura,
..........................
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Pelajaran
Dra. Enie Augus Junaety,
M.M. Isnandi,
S.Pd.
NIP.19620818 198803 2 011 NIP.
Ingin download RPP dan Silabus Berkarakter Kunjungi SARJANAKU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar